Saturday, December 12, 1998

Tindas

Halilintar membaham ranting terjuntai
Berkecai bertaburan melandai dedaun
Baranya memijar kemerahan
Membakar hamparan bumi yang lena

Tedung yang melingkar di perdu tua
Kejang tertelan bisa sendiri
Dan jentayu yang berteduh di pohon
Melihat zuriatnya hempap-menghempap

Bintil air langit menghentam kerengga
Jatuh daun kering dari tangan-tangan halusnya
Banjir segala ruang di mahligai kerdil
Runtuh butir demi butir

Bilakah taufan kejam ini akan reda
Walau bah tenggelam gunung-ganang
Walau tumbang bergelimpang kayu-kayan
Walau hangus terbakar rumput-rampai
Halilintar di langit tetap ditemani kilat bersabung
Ditemani awan bergumpal
Ditemani pelangi melintang

No comments: