Titis air yang kian tergenang
akan kutakung di tapak tangan
bila ketikanya menjelma
akan kusiramkan ke pusara
Dan doa yang saban hari berdesir
ditemani resah dan khuatir
rupa-rupanya membenihkan getir
dalam hembusan petang silir-semilir
Duhai segala yang di dalam emosi
segala yang diingati
segala yang berjanji
segala yang bermimpi
kini
kita bicara tentang mati
Duhai rasa yang bercambah hiba
siang ini ada mendung
malam ini ada murung
hari ini hujan gerimis
hari ini awan menangis
Duhai masa yang beredar
dalam dada ini ada debar
dan setiap anggota makin ketar
semangat ini kian longgar
Jangan kaburi pandangan mataku
sebelum diselubung wajahmu
walau akan berhenti nadi yang berdenyut
walau akan ranap dahan yang kupaut
Ya Tuhan Yang Pengasih
jangan putuskan belasMu
jangan hentikan kasihMu
dan dalam azab derita
limpahkanlah hidayah dan reda
akan kutakung di tapak tangan
bila ketikanya menjelma
akan kusiramkan ke pusara
Dan doa yang saban hari berdesir
ditemani resah dan khuatir
rupa-rupanya membenihkan getir
dalam hembusan petang silir-semilir
Duhai segala yang di dalam emosi
segala yang diingati
segala yang berjanji
segala yang bermimpi
kini
kita bicara tentang mati
Duhai rasa yang bercambah hiba
siang ini ada mendung
malam ini ada murung
hari ini hujan gerimis
hari ini awan menangis
Duhai masa yang beredar
dalam dada ini ada debar
dan setiap anggota makin ketar
semangat ini kian longgar
Jangan kaburi pandangan mataku
sebelum diselubung wajahmu
walau akan berhenti nadi yang berdenyut
walau akan ranap dahan yang kupaut
Ya Tuhan Yang Pengasih
jangan putuskan belasMu
jangan hentikan kasihMu
dan dalam azab derita
limpahkanlah hidayah dan reda
No comments:
Post a Comment