Merpati yang menggapai pelangi impian
Menyusur angin melebarkan sayap
Walau di telapak tangan dihampar kayangan
Ditabur beras segenggam dikedap
Sedetik pun jua tidak dihinggap
Gunung yang didaki mencari sarang
Semakin payah hendak didakap
Hampir pasti bertemu kecundang
Hampir yakin menelan azab
Dan sudah pasti menjadi sejarah
Bakal hitam dibakar air mata berdarah
Gugurlah kelopak yang baru disemai
Nyaris bertunas belum tercapai
Mati dilanda kemarau yang tegar
Kering kontang hancur terdampar
Di pantai emosi yang semakin menggusar
Suara yang ingin dihamburkan ke buana
Seringkali tersandung di lipatan jiwa
Terlambat sedetik seumur hidup menderita
Itulah takdir yang telah tersurat
Merpati di langit sekadar dilihat
Dipuja umpama melepas bidadari syurga
Terus menebar sayap sutera
Terbanglah pergi ke syurgamu
Sesungguhnya diredai pemergianmu
No comments:
Post a Comment