Sayap suteramu masih bertebar
Di langit biru mengejar pelangi
Dan beras yang kugenggam
Kini hampir menjadi nasi
Sesekali kau menjunam ke bumi
Lalu naik semula semakin tinggi
Sebentar tadi kau nyaris hinggap
Dan dalam sedetik kehidupan terhenti
Merpati yang di hati tetap dipuja
Terbanglah kau bebas di angkasa
Sarang bertatah permata yang kubina
Tetap menantimu di sini penuh setia
Tiada siapa yang mengetahui
Sangkar di hati ini telah kau isi
Walau kau tetap terbang bebas saujana
Di sangkar ini kau sentuh dengan cinta
Monday, June 21, 2004
Tuesday, June 15, 2004
Kau Gadisku
Kirimkan hati ini
Antara jalan berduri
Utusan sepi
Gagahi semangatku
Astana mimpi berdebu
Debar di kalbu
Impian bertemu
Suci sebersih salju
Kepada fantasi dirimu
Untuk kenangan abadiku
Antara jalan berduri
Utusan sepi
Gagahi semangatku
Astana mimpi berdebu
Debar di kalbu
Impian bertemu
Suci sebersih salju
Kepada fantasi dirimu
Untuk kenangan abadiku
Tuesday, June 08, 2004
Aspirasi
Perlukah jasad disentuh jejari
Untuk mengenal hati dan budi
Perahu nelayan dilepas tali
Masin laut hendak diuji?
Mungkin sekadar bertukar bicara
Di alam maya yang tanpa rupa
Sekadar wajah yang dibayangi kata
Siratan makna sekadar diteka
Pastinya hasrat tidakkan sampai
Impian masih sekadar digapai
Selangkah lagi tak mungkin dicapai
Harus disandung onak dan denai
Tegar semangatku masih perkasa
Tersandung kaki melangkah juga
Biar berkirai bebat bahtera
Tidakkan hanyut tanpa samudera
Andai takdir menentukan
Samudera bertandang dijemput taufan
Bahtera hanyut ditelan lautan
Di pantai melandai tersungkurlah nelayan
Hanya pada ketika itu
Baru berakhirnya langkahku
Untuk mengenal hati dan budi
Perahu nelayan dilepas tali
Masin laut hendak diuji?
Mungkin sekadar bertukar bicara
Di alam maya yang tanpa rupa
Sekadar wajah yang dibayangi kata
Siratan makna sekadar diteka
Pastinya hasrat tidakkan sampai
Impian masih sekadar digapai
Selangkah lagi tak mungkin dicapai
Harus disandung onak dan denai
Tegar semangatku masih perkasa
Tersandung kaki melangkah juga
Biar berkirai bebat bahtera
Tidakkan hanyut tanpa samudera
Andai takdir menentukan
Samudera bertandang dijemput taufan
Bahtera hanyut ditelan lautan
Di pantai melandai tersungkurlah nelayan
Hanya pada ketika itu
Baru berakhirnya langkahku
Tuesday, June 01, 2004
Merpati Bersayap Sutera
Merpati yang menggapai pelangi impian
Menyusur angin melebarkan sayap
Walau di telapak tangan dihampar kayangan
Ditabur beras segenggam dikedap
Sedetik pun jua tidak dihinggap
Gunung yang didaki mencari sarang
Semakin payah hendak didakap
Hampir pasti bertemu kecundang
Hampir yakin menelan azab
Dan sudah pasti menjadi sejarah
Bakal hitam dibakar air mata berdarah
Gugurlah kelopak yang baru disemai
Nyaris bertunas belum tercapai
Mati dilanda kemarau yang tegar
Kering kontang hancur terdampar
Di pantai emosi yang semakin menggusar
Suara yang ingin dihamburkan ke buana
Seringkali tersandung di lipatan jiwa
Terlambat sedetik seumur hidup menderita
Itulah takdir yang telah tersurat
Merpati di langit sekadar dilihat
Dipuja umpama melepas bidadari syurga
Terus menebar sayap sutera
Terbanglah pergi ke syurgamu
Sesungguhnya diredai pemergianmu
Menyusur angin melebarkan sayap
Walau di telapak tangan dihampar kayangan
Ditabur beras segenggam dikedap
Sedetik pun jua tidak dihinggap
Gunung yang didaki mencari sarang
Semakin payah hendak didakap
Hampir pasti bertemu kecundang
Hampir yakin menelan azab
Dan sudah pasti menjadi sejarah
Bakal hitam dibakar air mata berdarah
Gugurlah kelopak yang baru disemai
Nyaris bertunas belum tercapai
Mati dilanda kemarau yang tegar
Kering kontang hancur terdampar
Di pantai emosi yang semakin menggusar
Suara yang ingin dihamburkan ke buana
Seringkali tersandung di lipatan jiwa
Terlambat sedetik seumur hidup menderita
Itulah takdir yang telah tersurat
Merpati di langit sekadar dilihat
Dipuja umpama melepas bidadari syurga
Terus menebar sayap sutera
Terbanglah pergi ke syurgamu
Sesungguhnya diredai pemergianmu
Subscribe to:
Posts (Atom)